Jenuh dengan aktivitas dan kesibukan monoton khas perkotaan????? Ada salah satu solusi yang
ditawarkan khas di daerah Bantul yaitu Desa wisata Kebonagung. Desa kelahiranku
ini masih menyimpan keindahan alam dengan warna hijau persawahan, suara sapi
yang melenguh dan kicauan burung yang terdengar merdu di pagi hari.
Penduduk desa yang saling menyapa juga menjadi pengalaman berkesan. Ada juga
budaya lokal, kerajinan tangan atau permainan air yang dikemas secara menarik.
Awalnya,
wilayah Kebonagung menjadi bagian dari Kesunanan Surakarta Hadiningrat. Lalu,
dengan adanya Perjanjian Giyanti maka wilayah Mataram terpisah menjadi dua
wilayah, Kerajaan Mataram pun terbagi menjadi dua. Pada masa sebelum muncul
Perjanjian Giyanti wilayah Kebonagung merupakan bagian penting dari Kasunanan
Surakarta Hadiningrat. Kebonagung merupakan wilayah penyangga pangan bagi
Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Disamping itu, Kebonagung juga digunakan
sebagai tempat pembuangan atau pengasingan bagi garwa selir Raja
Surakarta. Dalam bahasa Jawa pengasingan ini lazim disebut dengan istilah dikebonkan.
Oleh karena proses pengebonan itu terjadi di tempat yang agung, maka
sejak itulah wilayah tersebut dikenal dengan nama Kebonagung.
Desa Kebonagung
bisa juga disebut desa wisata pertanian. Sebutan ini karena tawaran yang
disajikan ialah pemandangan aktivitas warga desa ketika membajak
sawah, proses menanam bibit padi dan kegiatan sehari-hari warga
Kebonagung.
Bendung Tegal
Tak hanya
itu, para wisatawan juga bisa menikmati Bendung Tegal yaitu sebuah
bendungan yang menampung air dari Sungai Opak. Selain bisa mempelajari sistem
irigasi, wisatawan juga bisa mencoba serunya olah raga dayung. Ada juga perahu
naga yang bisa digunakan untuk mengelilingi Bendung Tegal. Bahkan,
perahu-perahu ini pernah digunakan untuk lomba perahu naga tingkat nasional.
Fasilitas penunjang lainnya ialah home stay dan kano.
Selain
dipuaskan dengan wisata air dan pertanian, pengalaman Anda semakin bertambah
dengan adanya acara tradisional di Desa Kebonagung seperti kenduri, wiwit atau
labuh. Kenduri merupakan perayaan yang diisi dengan doa bersama untuk
memperingati peristiwa-peristiwa yang dianggap penting seperti mitoni, atau
upacara tujuh bulan untuk bayi, tahlilan dan peringatan rumah baru. Sedangkan,
upacara wiwit atau labuh berisi kegiatan memberikan sesajen atau sesembahan
yang berisi hasil pertanian. Tujuannya mengucapkan terima kasih atas rejeki
yang diberikan oleh Tuhan serta mohon keselamatan, kedamaian dan kesuburan di
masa depan.
Anda bisa juga
mengasah kepekaan dalam bermusik dengan belajar karawitan atau gamelan. Lalu,
ada juga kesenian jathilan. Jathilan ialah kesenian yang menggabungkan antara
tarian dengan kekuatan magis. Pada daerah lain kesenian ini dikenal sebagai
jaran kepang..
Jika Anda sudah
lelah belajar, maka ini saat yang tepat untuk belanja oleh-oleh. Selain ada
batik tulis, warga Desa Kebonagung memiliki kerajinan tangan yang disebut
dengan Tatah Sungging, Batik Keramik, dan Batik Topeng Kayu. Batik tulis ialah
lukisan yang ditorehkan di kain menggunakan malam (lilin–red) cair. Tatah Sungging
ialah kerajinan yang menggunakan kulit, baik kulit sapi atau kambing. Kulit
tersebut diolah menjadi aneka kerajinan seperti wayang, lukisan, topi dan
lain-lain.
Sedangkan batik
keramik dan batik topeng kayu mirip dengan batik tulis. Bedanya, batik tulis
menggunakan kain sebagai media lukis, sedangkan batik keramik menggunakan
keramik dan batik topeng kayu memakai topeng sebagai media lukis.
Catatan:
Desa Wisata Kebonagung terletak sekitar 17 km ke arah
selatan kota Yogyakarta. Letak desa wisata ini juga berdekatan dengan lokasi
makam raja-raja mataram di Imogiri. Desa Kebonagung terdiri dari 5 padukuhan
yaitu: Padukuhan Tlogo, Padukuhan Kalangan, Padukuhan Mandingan,
Padukuhan Kanten, Padukuhan Jayan.
Terimakasih
telah membaca: Desa Wisata Kebonagung
Sumber: http://jttcugm.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar