Sabtu, 05 Mei 2012

Mengapa Menguap Bisa Menular?



Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa burung-burung menguap bersama-sama. Sementara itu, para peneliti menemukan bahwa menguap lebih mudah menular di antara anggota keluarga atau teman, ketimbang dengan orang yang tidak dikenal.

Kita semua tahu bahwa ketika seseorang menguap, yang lain bisa dengan segera ikut menguap. Namun mengapa fenomena ini terjadi?, belumlah diketahui secara jelas.

Temuan terbaru mengungkapkan bahwa empati sosial mempunyai peran penting di sini. Para ilmuwan menemukan bahwa menular tidaknya menguap tergantung dari kuat tidaknya ikatan antara orang-orang yang berada di suatu tempat. Anggota keluarga adalah yang paling mungkin untuk memicu penularan menguap ini, diikuti oleh teman-teman, kemudian baru orang asing atau yang tidak dikenal.

Dari sebuah penelitian, hasilnya ditemukan bahwa orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga akan ikut menguap kurang dari satu menit setelah saudaranya menguap. Prilaku yang sama juga terjadi kepada orang-orang yang saling bersahabat. Sementara untuk orang yang tidak saling kenal, butuh dua bahkan tiga menit untuk membalas menguap setelah orang yang pertama menguap. "Penularannya semakin besar di antara orang-orang yang saling kenal, tetapi kecendrungan itu juga dipengaruhi rasa empati, dari orang yang tidak saling kenal sampai pada orang punya hubungan dekat," terang Norsicia dan Palagi. Sebagai pembanding, dalam suatu penelitian pernah ditemukan bahwa penderita autis tidak akan menguap jika orang di dekatnya menguap, karena mereka bermasalah dengan interaksi sosial dan komunikasi.


(dari berbagai sumber)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar